Minggu, 08 April 2012

Belajar Membuat Kue Tape: Enak dan Menguntungkan

BY Anonim IN 1 comment

Kamis, 9 februari 2012 panas terik yang menyinari ibukota seolah tidak menurunkan semangat para ibu-ibu untuk terus belajar. Seperti biasa, setiap hari kamis diadakan kegiatan rutin untuk ibu-ibu di daerah pedongkelan untuk belajar bagaimana cara pembuatan kue dan tema kali ini adalah belajar membuat kue tape. Program ini diadakan oleh community development UNJ (comdev) yang merupakan salah satu program kerja dari BEM UNJ yang bertujuan mengajak mahasiswa untuk tidak melupakan Tri Dharma perguruan tinggi yang ke- 3 yaitu pengabdian kepada masyarakat dengan cara membangun desa-desa yang tertinggal.

Kegiatan pembuatan kue ini dimaksudkan agar ibu-ibu bisa memanfaatkan peluang bisnis untuk menambah penghasilan mereka dengan cara menjual kue. Dalam kegiatan kali ini kita akan membuat kue tape, kak asti yang akan memberikan ilmu pengetahuannya bagaimana cara membuat tape cake, hmm.. kedengarannya menggoda neh. Pembuatan kue tape ini memerlukan bahan-bahan yang murah dan mudah dicari ditoko ataupun di warung-warung, berikut bahan-bahan yang diperlukan beserta harganya : 375 gr telur Rp 5000,- 240 gr gula pasir Rp 3000,- 4 gr baking powder Rp 300,- 8 gr cake emulsyer Rp 500,- 1 gr garam Rp 100,- 1 gr vanili bubuk Rp 100,- 300 gr tepung terigu Rp 2500,- 400 gr tape singkong Rp 3000,- 100 gr santan Rp 2500,- 150 gr margarine Rp 5000,- Tapping messies Rp 2000,- + Rp 25000,- Cara pembuatannya pun mudah : Campur telur, gula, baking powder, cake emulsyier, garam dan vanili ; kocok hingga mengembang sampai 5 menit, Campur tape dan santan, aduk sampai merata lalu dimasukan ke dalam adonan yang sudah mengembang, Tambahkan tepung terigu setelah itu masukan margarine cair sedikit demi sedikit, aduk sampai merata, Tuang adonan ke dalam Loyang yang sudah diolesi margarine, panggang dalam oven bersuhu 175℃ selama ± 40 menit.

Semangat mereka yang ingin terus belajar dan berkarya terlihat disini dengan memahami tahap demi tahap yang diajarkan, setelah mengerjakan tahap demi tahap ini tibalah saat yang paling membosankan yaitu menunggu kuenya matang didalam oven. Menunggu merupakan hal yang paling membosankan, tetapi mereka mempunyai cara sendiri untuk menghilangkan rasa bosan itu dengan bermain qasidahan, sering berlatih membuat mereka mahir dalam memainkannya, tidak jarang terjadi canda tawa mereka karena lupa akan lirik lagunya. Sesekali mereka membuka oven untuk melihat apakah kue nya sudah matang, harum kue yang berhembus membuat mereka tidak sabar untuk melihat hasil akhir dan mencicipi kue yang mereka buat. Akhirnya kue yang dinanti-nanntikan sudah matang dan kak asti langsung mengambil kue dari dalam oven dan di potong-potong untuk dinikmati bersama, rasa penasaran itupun terbayarkan dengan kue yang enak ini.

Setelah menikmati kue yang enak ini sekarang saatnya evaluasi dari pembuatan kue tape, evaluasi disini bertujuan untuk mengulas cara pembuatan tape cake dan bagaimana cara pemasarannya. Menurut mereka kue ini belum ditambahkan keju ataupun messies saja sudah enak apalagi jika ditambahkan pasti lebih enak. Dalam satu Loyang kue ini bisa dipotong-potong sampai 30 potong dan jika satu potongnya dijual dengan harga Rp 1500. Rp 1500 x 30 potong=Rp 45000 dan Rp 45000-Rp 25000=Rp 20000 jadi keuntungan dari menjual kue ini adalah Rp 20000. Adapun kendala dari mereka yaitu menaiknya harga bahan-bahan, sehingga mereka harus menjual sedikit mahal untuk menutupi kenaikan harga bahan-bahan tersebut, selain itu juga banyak yang mengeluh mengenai tenaga mereka yang tidak muda lagi, tenaga yang mereka keluarkan tidak sebanding dengan pendapatan yang mereka peroleh, karena selama ini mereka hanya menggunakan alat-alat sederhana.

Tidak terasa hari pun mulai sore, masih banyak yang harus mereka kerjakaan dirumah. Melihat semangat mereka yang tidak pernah lelah membuat saya berfikir apakah sesulit ini hidup di negeri ini, sehingga mereka harus berkerja banting tulang untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Ingat masih banyak yang harus kita bangun, tetaplah semangat dan teruslah bergerak demi kemajuan Indonesia yang lebih baik. (Niko Prayogi)

1 komentar: