Sudah membaca tulisan Forum Gerakan Mahasiswa Mengajar Indonesia yang diposting beberapa hari yang lalu? Ya, pembahasan kali ini masih berkaitan
dengan postingan sebelumnya. Kali ini comdev unj akan membahas isi materi yang
disampaikan oleh Pak Didin Wahidin selaku direktur kemahasiswaan di
menristekdikti. Berbicara soal gerakan mengajar, ini berarti mahasiswa berperan
seperti guru kepada anak binaannya. Untuk menjadi seorang guru tidaklah mudah,
banyak hal yang harus dipersiapkan untuk menggeluti peran tersebut. Pak Didin
Wahidin menyampaikan bahwa fenomena guru saat ini adalah kurangnya sikap ilmiah
dan kurangnya kepedulian pada guru tersebut. Untuk mengajar, menjadi guru tentu
haruslah ada ilmunya, tidak sembarang orang bisa menjadi guru. Karena penentu
kualitas utama sebuah pendidikan adalah bagaimana guru itu sendiri.
Permasalahan yang ada pada guru kita saat ini adalah :
-Jumlah guru besar di LPTK yang sedikit sehingga
pembinaan untuk calon guru sulit.
-Pembinaan birokrasi dan incidental.
-Kualifikasi dan kompetensi guru yang rendah.
-Distribusi yang buruk sehingga meningkatnya mismatch.
-Perhatian guru terhadap siswa rendah.
-Kurangnya inisiatif untuk meng-upgrade kompetensi
diri.
-Pengelolaan yang buruk.
-Rekrutmen yang bermasalah.
Untuk menciptakan guru-guru yang baik, maka perlulah mendidik
calon guru tersebut dengan baik. mengajar bukan hanya persoalan materi pelajaran, tetapi mengajar juga harus paham bagaimana memperlakukan manusia, pengajar harus mengetahui dan menguasai konsep-konsep bagaimana menghadapi peserta didik, dan memahami psikologisnya. ada 4 kompetensi yang harus dimliki para pengajar yaitu :
- Pedagogig
- Profesional
- Sosial
- Kepribadian
dengan memiliki 4 kompetensi tersebut maka sesorang bisa dikatakan layak menjadi guru. Lalu, bagaimana untuk memiliki 4 kompetensi tersebut?
- PPG
- Penilaian Kinerja
- Konsisten terhadap regulasi
- Jangan menjadi guru yang insidental
0 komentar:
Posting Komentar