Selasa, 22 Maret 2016

ComDev UNJ goes to Konferensi Gerakan Mahasiswa Mengajar

BY Anonim No comments

"Hidup Pendidikan Indonesia!"



Kalimat yang sederhana namun dapat menggetarkan hati bagi yang mendengar, kala itu kami teriakkan dengan lantang sebagai pekikan khas ComDev UNJ. Pada tanggal 18-19 Maret 2016 kemarin, Community Development (ComDev) UNJ diberikan kesempatan untuk menghadiri undangan sebagai peserta konferensi Gerakan Mahasiswa Mengajar yang  diselenggarakan oleh BEM UI. Acara yang merupakan grand closing dari Gerakan UI Mengajar 5 yang bertajuk “Mengabdi Bersinergi” ini dihadiri oleh beberapa universitas-univeristas dari seluruh Indonesia. Pada hari pertama, kegiatan acara tersebut adalah sharing gerakan mahasiswa dari tiap universitas yang dilaksanakan di sekretariat mahasiswa ilmu kesehatan UI.  Kegiatan tersebut bertujuan untuk memperkenalkan gerakan-gerakan mengajar serta membahas secara khusus masalah-masalah pendidikan yang dihadapi.




sesi sharing pada hari pertama

Pada rangkaian kegiatan ini, ComDev UNJ mendapat urutan pertama untuk maju memaparkan tentang profil ComDev UNJ, Kegiatan pengajaran, dan juga permasalahan yang kita hadapi seperti motivasi dan minat belajar adik binaan, kurangnya kesadaran orang tua tentang pentingnya pendidikan, masih adanya kasus bullying antar adik binaan, dan masih banyak lagi. Kami hanya diberikan waktu lima menit untuk memaparkan, waktu yang sangat sedikit untuk membahas banyaknya permasalahan yang kami hadapi di ComDev UNJ. Setelah lima gerakan mengajar mempresentasikan gerakannya, kemudian ada sesi diskusi terbuka. Permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh gerakan lain tidak jauh berbeda dengan ComDev UNJ, namun permasalahan yang paling banyak ditemui oleh gerakan lain adalah pengajar yang kurang menguasai kurikulum, kualitas guru sekolah yang rendah, kurangnya dukungan dari pejabat universitas, dan juga kurangnya pendanaan terhadap gerakan mengajar tersebut. Hanya sedikit kami temukan gerakan mengajar yang sama dengan ComDev UNJ yaitu memiliki rumah belajar, kebanyakan gerakan mengajar dari universitas lain adalah pengabdian ke sekolah-sekolah atau ke daerah yang masih tertinggal dalam jangka waktu tertentu. Meski gerakan ini banyak keberagamaannya, namun kita semua disatukan dalam semangat yag sama, yaitu turut memajukan pendidikan Indonesia. Diskusi ini berlangsung hingga pukul 22.00 WIB, kemudian para peserta dipersilakan untuk menuju tempat penginapan yang sudah disediakan panitia di asrama mahasiswa UI.

Kemudian pada hari kedua, peserta berkumpul di Aula Gedung Ilmu Keperawatan UI karena ada seminar yang masih berkaitan dengan pendidikan. Seminar tersebut seharusnya dihadiri oleh pak Anies Baswedan, namun ternyata beliau berhalangan hadir karena sedang melakukan tugasnya diluar kota, dan diwakilkan oleh video dari beliau yang pada video tersebut beliau berpesan bahwa kita harus lebih dari sekadar kata “mengajar”, kita harus bisa mendidik, menginspirasi, dan menggerakkan. Maka itulah makna mengabdi yang sesungguhnya
Setelah menyaksikan video pak Anies aswedan, kemudian masuk ke materi dari pak Didin Wahidin selaku direktur kemahasiswaan menristekdikti. Beliau memberikan materi tentang Guru Profesional Penentu Kualitas Pendidikan. Beliau menyampaikan bahwa permasalahan guru saat ini adalah kurangnya sikap ilmiah dan kurangnya kepedulian. Kedua hal tersebut merupakan hal yang sangat menentukan bagaimana kualitas seorang guru. Maka dari itu, untuk menjadi seorang pengajar/pendidik/guru harus ada ilmunya, tidak bisa sembarang orang. Karena pendidikan bukan soal materi pelajaran saja, tetapi juga tentang karakter seseorang. Sebagai penutup pak Didin Wahidin berpesan kepada para peserta untuk Connect-Compete-Collaborate.

Pemateri kedua yaitu pak M. Khozim sebagai perwakilan dari mendikbud, beliau memberikan materi tentang semangat gerakan mengajar. Pada kesempatan itu beliau memberikan atmosfer yang semangat bagi mahasiswa untuk tetap menginspirasi. Gerakan mahasiswa seharusnya saling gotong royong dan berkolaborasi. Mungkin dengan berjalan sendirian kita bisa cepat sampai, namun dengan berjalan ramai-ramai kita bisa lebih jauh.
Dan terakhir sebagai penutup seminar ada Kelas Inspirasi Jakarta yang memberikan angin segar kepada mahasiswa di ruangan untuk tetap menginspirasi meski nanti kita sudah lulus dan bekerja. Kelas inspirasi hadir bersama para profesional di bidangnya untuk melihat relitas pendidikan  dan  membagikan pengalamannya ke sekolah-sekolah di Indonesia sehingga para adik-adik binaan kita bisa mengetahui jenis pekerjaan-pekerjaan sehingga mereka bisa memiliki cita-cita yang lebih tinggi.

Masuk ke agenda yang sangat ditunggu yaitu konferensi Gerakan Mahasiswa Mengajar. Konferensi tersebut mengusung tema “Urgensi Payung Gerakan Mahasiswa Mengajar” dengan menggunakan mekanisme Focus Group Disscussion. Para peserta dibagi menjadi Sembilan kelompok, yang masing-masing kelompok terdiri dari berbagai universitas dan duduk melingkar di kursi dan meja yang sudah disediakan. Konferensi yang dimoderatori oleh Subahagia Rendy selaku project officer GUIM 4, untuk mem-follow up pembahasan yang pada hari sebelumnya sudah didiskusikan bersama yaitu permasalahan yang ada pada tiap gerakan mengajar. Peserta konferensi kemudian dipersilakan untuk menyampaikan pendapat dan komentarnya terkait tema tersebut. Dengan banyaknya peserta yang berpendapat yang tentu saja kebutuhan setiap gerakan dan masing-masing orang berbeda, membuat diskusi ini berjalan sangat komunikatif dan berdurasi panjang. Kemudian, moderator membagi setiap meja untuk membahas tiap sub tema yang menjadi focus pembahasan yang berbeda yang nantinya akan disatukan diakhir. Setelah setiap grup membahas apa yang menjadi focus pembahasannya, kemudian moderator mempersilakan tiap grup memaparkan hasil diskusi dan grup lain memberikan sanggahan atau tanggapannya. Pada FGD ini juga kerap terjadi adu argument yang sangat alot, namun tetap berlandaskan asas musyawarah, FGD berjalan dengan sangat baik.

FGD hari kedua

Akhirnya, setelah melalui diskusi panjang dan interaktif, kami para peserta konferensi menghasilkan sesuatu yang telah disepakati bersama yaitu terbentuknya Forum Gerakan Mahasiswa Mengajar Indonesia. Gerakan ini merupakan gerakan yang berfungsi mewadahi atau memayungi gerakan-gerakan mengajar yang dibentuk oleh mahasiswa, dan dengan kegiatan-kegiatan yang akan dibuat oleh FGMM ini nantinya bisa menjadi kanal informasi komunikasi untuk menjalin sinergisitas yang baik antar sesama gerakan mengajar dan mengembangkan masing-masing gerakan mengajar sehingga menjadi lebih baik lagi. Melalui diskusi tadi juga kami menyepakati bahwa Universitas Diponegoro Semarang menjadi coordinator pusat gerakan tersebut sekaligus menjadi tuan rumah konferensi berikutnya. Sebagai langkah awal membentuk sinergisitas, kami FGMM pun bersepakat untuk mengadakan Hardiknas Movement pada tanggal 2 Mei nanti. Sebagai penutup konferensi ini kemudian masing-masing universitas menandatangani pakta integritas yang telah dibuat. Acara ini berakhir pukul 17.30 WIB, dan kami semua pulang dengan membawa semangat yang lebih membara lagi. Sampai jumpa di konferensi selanjutnya!


sesi foto setelah konferensi

Kontribusi Nyata, Membangun Bangsa!
Hidup pendidikan Indonesia!


F Restu D
Community Development UNJ



0 komentar:

Posting Komentar